Keterangan |
: Keberadaan rekahan alam dan patahan di dalam reservoir memberikan masalah tersendiri terhadap kegiatan pengeboran dan produksi. Pada saat pengeboran sering sekali mengalami masalah loss circulation apabila sumur menembus zona patahan dan zona rekahan. Selain itu, keberadaan rekahan dan patahan ini selalu memberikan masalah produksi air dini (early water breakthrough).
Karakterisasi dan pemodelan rekahan sangat perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui kondisi reservoir sehingga masalah tersebut dapat diatasi. Data yang digunakan adalah data seismik, batuan inti, mudlog, log elektrik, data uji sumur dan data produksi. Indentifikasi rekahan dilakukan untuk mengetahui jenis rekahan, orientasi rekahan, bukaan rekahan dan intensitas rekahan di sumur. Pemodelan intensitas rekahan dilakukan menggunakan metode geostatistik dan hasilnya dijadikan dasar untuk pemodelan rekahan diskrit (Discrete Fracture Network (DFN)). Porositas dan permeabilitas rekahan dihasilkan dari proses upscaling model rekahan diskrit. Validasi model rekahan dilakukan untuk menguji keakuratan model rekahan. Berdasarkan validasi tersebut, metode yang dilakukan dalam pemodelan menunjukkan yang konsisten. |