Perpustakaan ITB

Judul Penulis / Pembimbing TA Tahun Penerbit Perpustakaan

Pengendalian hayati : hama-hama serangga tropis dan gulma

/ oleh Dantje T. Sembel.


Nomor Panggil PUSAT

632.9 DAN

Penulis

Dantje T. Sembel

Penerbit

Penerbit Andi

Tahun Terbit

2010

Ketersediaan

NoNomor IndukKembaliKoleksi
NoNomor IndukTanggal
NoNomor IndukTanggal
NoNomor IndukTanggal
NoNomor IndukLokasiKoleksi
1 201602416 PP ITB Lt. 2 (Koleksi Mingguan) Koleksi Mingguan
No AntrianTanggal ReservasiUser

Detil

ISBN : ISBN-13: 9789792916294 [paperback]
Kolasi : xvi, 282 halaman : gambar ; 24 cm.
Edisi : Edisi 1
Materi Koleksi : Buku-Bacaan Pengaya Nonfiksi
Bahasa : Indonesia
Subjek : Plant injuries, diseases, pests ; Cedera tanaman, penyakit, hama
Kata Kunci : Agriculture, pests ; Pertanian, serangga
Keterangan : Pembangunan pertanian di Indonesia telah dilakukan melalui program ekstensifikasi yaitu perombakan hutan dan belukar menjadi tanah pertanian. Program ekstensifikasi ini uga dilakukan melalui penggunaan varietas baru, pemupukan dan penyemprotan pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebihan telah mengakibatkan terjadinya resurgensi populasi hama, resistensi serangga hama terhadap pestisida, terbunuhnya musuh-musuh alami dan organism nontarget lain dan munculnya hama-hama baru serta adanya residu bahan racun dalam air, udara, makanan serta lingkungan secara umum. Pengendalian hayati merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengendalian hama terpadi. Tujuannya adalah memanfaatkan agen-agen hayati untuk meregulasi populasi hama secara permanen hingga sampai dibawah garis ambang ekonomi tanpa adanya pencemaran zat racun dalam lingkungan. Keunggulan dalam penerapan pengendalian hayati antara lain tidak ada efek samping yang merusak, memiliki derajat spesifitas yang tinggi, biaya relative rendah, memiliki sifat-sifat yang bisa memperbanyak diri, pengendalian dapat bersifat permanen, mudah untuk diterapkan, agen hayati mencari musuhnya. Kelemahan pengendalian hayati adalah kemampuan agen hayati menekan populasi hama terbatas, pencarian agen hayati cukup rumit, tidak semua agen hayati bisa dibiakan di laboratorium, sukses hanya di daerah dan jenis hama tertentu, memerlukan waktu yang lama, membutuhkan tenaga terampil. Teknik pengendalian hayati serangga hama maupun gulma harus dimulai dengan penelitian dasar agen-agen hayati dan hama target. Ekplorasi dan imortasi musuh-musuh alami harus dilakukan sesuai dengan peraturan di negara asal dan di Negara pengguna.