| Keterangan |
: Tren mega-urbanisasi yang terjadi di Jakarta dan Bandung berkontribusi terhadap wilayah sekitarnya. Wilayah Cianjur Utara merupakan wilayah yang bersifat sebagai kawasan pinggiran dan rentan terhadap ekspansi perkotaan yang kurang terkendali, yang menyebabkan alih fungsi lahan dan perubahan aktivitas. Pengelolaan Jakarta - Bandung Mega Urban Region sudah dilakukan sejak tahun 2008 dan sekarang pada tahun 2024, diintegrasikan menjadi Kawasan Aglomerasi. Dinamika kebijakan penataan ruang yang dimiliki selama ini dinilai belum cukup memadai dalam mengelola ekspansi perkotaan, yang dapat dilihat melalui alih fungsi lahan, urban sprawling, dan tantangan lingkungan. Pada saat ini, studi urbanisasi yang memiliki skala administratif desa masih sangat sedikit, yang menunjukkan bahwa fenomena urbanisasi yang terjadi di kawasan pinggiran seringkali terabaikan. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih komprehensif untuk melihat tingkat dan karakteristik urbanisasi Wilayah Cianjur Utara yang telah terjadi selama ini. Penelitian ini menggunakan analisis Degree of Urbanisation untuk melihat tipologi wilayah, yang selanjutnya dianalisis karakteristik perubahannya melalui analisis penggunaan lahan, serta regresi linier berganda (OLS) untuk mengetahui apa saja faktor pendorong urbanisasi di Wilayah Cianjur Utara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bahwa ada perubahan tingkatan urbanisasi di Wilayah Cianjur Utara, yang ditandai dengan peningkatan kegiatan permukiman alami, dan alih fungsi lahan menjadi kegiatan industri seperti manufaktur dan pertambangan. Tingkat Urbanisasi yang terjadi di Wilayah Cianjur Utara dipengaruhi oleh 12 variabel, yaitu keberadaan perusahaan pertanian, ketersediaan tenaga kerja, share penduduk tidak mampu, sumber penghasilan utama penduduk, proporsi penduduk berpendidikan lanjut, proporsi tenaga kerja pendidikan, jarak ke Jakarta, jarak ke Kota Bandung, jarak ke stasiun kereta api terdekat, jarak dari kantor desa ke stasiun kereta api terdekat, kemiringan lahan, dan ketersediaan air. Didapatkan hasil akhir bahwa ketenagakerjaan menjadi faktor utama yang paling signifikan dalam mendorong urbanisasi di Wilayah Cianjur Utara. |