Keterangan |
: Nitrogen merupakan salah satu senyawa pembentuk asam amino pada makhluk
hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam
tanah melalui proses asimilasi. Dewasa ini, kandungan senyawa nitrogen anorganik
atau nutrisi bagi tumbuhan di dalam tanah sudah sangat terbatas, sedangkan
permintaan pangan semakin meningkat. Oleh karena itu, penggunaan pupuk sintetis
dianggap penting untuk memenuhi kekurangan nutrisi di dalam tanah. Akan tetapi,
penggunaan secara terus menerus akhirnya menimbulkan masalah bagi lingkungan,
baik di udara, di air, maupun di dalam tanah. Studi yang akan dilakukan adalah
mempelajari proses nitrifikasi di dalam tanah dengan kedalaman hingga 30 cm.
Proses pengamatan dilakukan pada 2 reaktor yang telah diisi tanah dan diberikan
pupuk urea dengan konsentrasi 3,8 g dan 4,8 g yang telah dilarutkan ke dalam 500
ml aquades dan pengamatan dilakukan pada kedalaman 1-10 cm, 11-20 cm, dan 21-
30 cm selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari pertama
setelah penambahan larutan pupuk urea, pH tanah menurun dari 7,13 hingga 5,4
pada reaktor I dan 5,8 pada reaktor II. Nilai pH, suhu dan kadar air tidak berbeda
secara signifikan, sehingga proses penguraian urea dan nitrifikasi yang terjadi pada
ke-2 reaktor dianggap sama. Hidrolisis urea yang terjadi menghasillkan konsentrasi
NH4
+ hingga 0,907 ppm pada hari ke-5 di dalam reaktor I dan 1,02 ppm pada hari
ke-6 reaktor II. Pada studi ini, perbedaan konsentrasi urea yang diberikan tidak
mempengaruhi konsentrasi NH4
+ yang dihasilkan secara signifikan. Hidrolisis urea
diprediksikan akan terus berlangsung hingga beberapa hari kemudian. Proses
nitrifikasi atau pembentukan NO3
- optimum terjadi pada permukaan tanah atau pada
kedalaman 1-10 cm dengan konsentrasi 0,87 ppm pada hari ke-7 di dalam reaktor I
dan 0,763 ppm pada hari ke-6 di dalam reaktor II. Pada umumnya, pembentukan
NH4
+ dan NO3
- semakin meningkat setiap harinya. Teori tersebut tidak selalu terjadi
di dalam tanah, karena aliran larutan urea yang diberikan tidak masuk ke dalam
tanah secara merata. Hal ini disebabkan oleh porositas dan kerapatan tekstur tanah
yang tidak dapat diprediksikan arahnya. Hasil analisis data menggunakan
persamaan orde kinetika reaksi menyatakan bahwa penelitian ini dapat dijelaskan
menggunakan persamaan orde reaksi kedua yang dipengaruhi oleh faktor
kedalaman dan konsentrasi O2 di dalam tanah. |