Keterangan |
: Abstrak
Sumber daya dan cadangan migas merupakan salah satu aset yang menggambarkan kekayaan
alam suatu negara. Gambaran aset negara ini selalu dievaluasi setiap tahunnya melalui
pelaporan sumber daya dan cadangan migas. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil
minyak dan gas bumi, pelaporan cadangan ini telah rutin dilakukan kepada SKKMigas dan
Dirjen MIGAS. Tujuan dari pelaporan ini untuk mengetahui pada klasifikasi dan kategori
mana cadangan dan sumber daya kita berada sehingga dapat dilakukan strategi untuk
kedepannya. Oleh karena itu penentuan klasifikasi dan kategorisasi cadangan dan sumber
daya yang tepat penting untuk dilakukan.
PRMS (Petroleum Resources Management System) merupakan pedoman terbaru yang saat ini
digunakan oleh dunia internasional dalam pengklasifikasian dan pengkategorian sumber daya
dan cadangan migas. PRMS menggunakan pendekatan yang berbasis pada proyk yaitu
pendekatan yang mempertimbangkan aspek teknis dan aspek komersial dari sumber
daya migas yang dilaporkan. Berdasarkan pengklasifikasian cadangan dan sumber daya yang
berbasis pada proyek maka tingkat kematangan suatu proyek perlu dievaluasi. Tingkat
kematangan proyek ini di dalam PRMS digambarkan pada sumbu vertikal dari sub-kelas
Project Maturity dimana ketika suatu proyek tersebut berjalan menuju ke tingkat yang lebih
matang maka akan ada kesempatan untuk merubah sebuah akumulasi menjadi sebuah
komersialitas. Namun demikian, berdasarkan kondisi yang ada PRMS ini belum dapat
sepenuhnya diterapkan secara nasional karena berdampak pada pengurangan sejumlah
cadangan yang cukup besar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan suatu gambaran bahwa PRMS dapat
memaksimalkan perolehan cadangan melalui penerapan sejumlah proyek pada suatu reservoir
yang dipilih. Perkiraan besarnya cadangan dari proyek tersebut juga akan dianalisa dengan
menggunakan simulasi Monte Carlo untuk memperoleh besaran nilai low (P90), best (P50)
dan high (P10).
Metodologi dalam penulisan tesis ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu dimulai dari
pemilihan kandidat lapangan, pengumpulan dan pemetaan data, inventori data cadangan,
identifikasi proyek dan pergerakan cadangan, analisa dan evaluasi cadangan dan proyek
berdasarkan PRMS, penentuan perkiraan penambahan cadangan dengan simulasi Monte
Carlo, pembahasan dan penarikan kesimpulan.
Reservoir X yang terletak di area Sumatra Selatan menjadi contoh studi kasus yang dibahas
dalam penerapan PRMS dalam strategi memaksimalkan cadangan. Pada awal tahun 2009
produksi di reservoir X mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan decline rate
mencapai 60%/tahun. Penurunan produksi ini diindikasi karena terjadinya penurunan tekanan
reservoir secara signifikan hingga 300 psi yang dimungkinkan karena terbatasnya support
aquifer ke reservoir dan kondisi gas cap yang telah depleted. Berdasarkan kondisi tesebut,
cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan performa produksi reservoir X adalah
dengan pendekatan project base. Beberapa proyek yang telah berhasil diimplementasikan
pada reservoir X adalah pressure maintenance, kerja ulang pindah lapisan, modifikasi low
pressure pada sistem produksi, reaktivasi sumur dan advance stimulation (HiWAY
Fracturing). Proyek-proyek tersebut telah dapat memberikan sebuah pergerakan cadangan
yang lebih baik dan terbukti dapat menambah cadangan pada reservoir X sebesar 7.3 MMBO
hingga economic limit. Hasil ini juga telah dievaluasi dan dianalisa dengan menggunakan
simulasi Monte Carlo dan memberikan hasil yang tidak jauh dari kondisi aktualnya.
Pada akhirnya PRMS sebagai acuan dalam pengklasifikasian dan pengkategorian cadangan di
industri perminyakan tidak selalu memberikan pengaruh yang buruk dari nilai sebuah
cadangan akan tetapi sebaliknya jika didukung dengan penerapan proyek-proyek yang sesuai
dengan kondisi reservoir tersebut.
Abstract
The oil and gas reserve and resource is one of the asset describing of the nations natural
resources. This asset conception is always evaluated annually through the reserve and
resource report. Indonesia as the one of the oil and gas producer, this kind of report is
routinly reported to SKK Migas and Dirjen Migas. The purpose of this report is to know at
which classification and category of the reserve and resource so it can be determined on how
we strategize in the future. Therefore, the accurate determination of classification and
categorize for reserve and resource is very important
PRMS is the new methodology that currently used by international oil operator to classify
and categorize for the reserve and resource. PRMS is using a project as the approach base i.e
an approach that considering technical and commercial aspec from the oil and gas reported
resource. Base on this classification of the project so then the mature of the project itself
need to be evaluated. The maturity level of the project in PRMS shown at vertical axle from
Project Maturity sub-class where a project is move forward to the maturity then there is
chance to change an accummulation to the commerciality. However, base on the current
PRMS condition which still can not implemented nationally due to massive declining of the
oil and gas reserve.
The purpose of this research is to illustrate that PRMS can maximize the reserve gain through
some projects at certain reservoir. The estimation of the reserve value from a project will be
analyzed using Monte Carlo simulation to determine the value of low (P90), best (P50) and
high (P10).
The methodology in this thesis consist of several step from the field determination candidate,
collection and data mapping, reserve data inventory, project identification and reserve
movement, reserve evaluation and analysis and PRMS project based, determination of
estimation to reserve addition with Monte Carlo simulation, discussion and conclussion.
Reservoir “X” at South Sumatra is an example for the case which it use in the application of
the PRMS to maximize the reserve. In the early of 2009 production history has a massive production deciling in reservoir “X” up to 60% per year. This decline level has been indicated
as significant pressure loss in the reservoir up to 300 psi that could be caused by the
limitation of aquifer supply to reservoir and depleted gas cap. Base on that condition, one of
the ways that we can recondition back the performance of reservoir “X” is using the project
base approach. Several projects has been successfully implemented at reservoir “X” is
pressure maintenance, workover, low pressure modification on production system, well
reactivation and advance stimulation (HiWAY Fracturing). Those projects have shown the
better reserve movement and proven to add the reserve value at reservoir “X” as 7.3 MMBO
until economic limit. This result also had been evaluated and analyzed using Monte Carlo
simulation and giving result close to the actual condition.
At the end, PRMS as a guideline for reserve classification and categorization in the oil
industry not always giving bad effect from a reserve value, otherwise it will be giving a good
value if supported by projects application which proper with reservoir condition. |